Darilaut – Setelah melaksanakan operasi SAR selama 7 hari terhadap korban KMP Yunicee di selatan perairan Pelabuhan Gilimanuk, maka tidak dilanjutkan lagi.
Keputusan tersebut diambil setelah dilakukan evaluasi oleh seluruh unsur SAR terkait dan juga hasil koordinasi dengan pihak keluarga korban.
Kapal penumpang KMP Yunicee terseret arus dan mengalami kemiringan hingga terbalik, Selasa (29/6). Kapal dengan rute Ketapang Gilimanuk ini kemudian tenggelam di Perairan Gilimanuk.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) Senin (5/7), mengatakan, sesuai amanat dalam Undang-Undang tentang Pencarian dan Pertolongan, maka Basarnas memutuskan untuk penghentian pencarian secara terintegrasi di Posko Gilimanuk.
Selama berlangsungnya pencarian, dari keseluruhan POB sebanyak 77 orang, yang berhasil selamat adalah 51 orang, meninggal dunia 9 orang dan dinyatakan hilang 17 orang.
Menurut Darmada, KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) sendiri masih memerlukan waktu untuk menyelidiki apa dan bagaimana penyebab kapal tersebut tenggelam hingga menelan korban jiwa.
Saat ini barang-barang bukti yang ditemukan oleh tim SAR gabungan sementara waktu berada di Polsek Gilimanuk apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk dihadirkan dalam sidang.
“Untuk langkah-langkah selanjutnya sebaiknya kita menunggu dan mempercayakan proses penyelidikan KNKT dan hasilnya nanti, jadi tidak menimbulkan asumsi-asumsi publik yang tidak berdasar, ” kata Darmada.
Sebelumnya, pada Minggu (4/7) pukul 02.00 Wita, satu korban tenggelamnya KMP Yunicee ditemukan dalam keadaan meninggal. Jenazah terapung-apung di Perairan Muncar (Sembulungan).
Secara kebetulan korban dilihat oleh nelayan yang saat itu sedang melaut dengan memakai perahu gardan bernama Puri Koneng.
Karena tidak berani mengevakuasi, jenazah diikat dan dibawa ke bibir pantai. Selanjutnya kejadian itu dilaporkan kepada petugas yang berada di darat.
Ditemukan dompet milik korban beserta identitas lengkapnya. Berdasarkan tanda pengenal, korban atas nama Juliadi, umur 30 tahun, jenis kelamin laki-laki, warga Desa Ciampanan, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya.
Jenazah Juliadi dibawa ke Rumah Sakit Blambangan untuk keperluan otopsi. Rencananya pihak keluarga akan memakamkan Juliadi di Banyuwangi.
Bersamaan dengan telah berakhirnya operasi SAR, seluruh unsur SAR yang terlibat akan kembali ke kesatuan masing-masing.
Darmada sekaligus SMC (SAR Mission Coordinator) mengucapkan terimakasih atas keterlibatan seluruh unsur SAR dalam operasi SAR kali ini.
Darmada juga menyampaikan dukacita yang mendalam kepada seluruh keluarga yang telah kehilangan sanak saudara atas kejadian tenggelamnya KMP Yunicee.
Komentar tentang post