Kemudian Sabtu 9 November 2024 pukul 04.47 Wita terjadi erupsi dengan kolom erupsi mencapai 9.000 meter, kolom berwarna coklat kelabu tebal dan condong ke barat daya, barat dan barat laut.
Erupsi ini diikuti juga dengan kejadian Awan Panas dengan jarak luncur sekira 2.000 meter dari pusat erupsi ke arah barat laut.
Erupsi berikutnya terjadi pada pukul 07.16, 08.50, 11.23, 12.33, 12.53, 15.08, 16.40, 18.15, 19.42 Wita dengan tinggi kolom erupsi berkisar 1.000 – 6.000 meter.
Pos Pengungsian Tambahan
Melihat aktivitas dan juga cakupan radius zona bahaya bertambah luas, pemerintah dalam hal ini dibawah kendali Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali membuka beberapa titik lokasi pengungsian.
Ini dilakukan karena titik-titik lokasi pengungsian yang terletak di Kabupaten Flores Timur sudah tidak cukup menampung pengungsi yang terus bertambah.
Satu tempat pengungsian terbaru yang sudah mulai menampung masyarakat yang menungsi sejak kemarin sore adalah SDK Eputobi yang berada di Kecamatan Titehena. Rencananya jika pengungsi masih terus bertambah, akan kembali disiapkan titik-titik pengungsian lainnya.
Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB Agus Riyanto selaku koordinator perwaklian BNPB yang bertugas di titik tersebut melaporkan data pada sabtu (9/11) pagi, sebanyak 1.049 masyarakat dari tujuh desa mulai mengungsi sejak sore kemarin.