Oleh: Dr. Funco Tanipu (Sosiolog Universitas Negeri Gorontalo)
Setiap pahlawan selalu memiliki jejak sejarah soal keberanian dan keluhuran. Disebut pahlawan karena kecintaannya pada bangsa dan negara. Jika bukan karena cinta, tentu dia tidak akan menumpahkan darah dan air mata untuk bangsa dan negara.
Di hari-hari belakangan ini, sangat sulit kita menemukan jejak kepahlawanan di masa lalu. Kita hanya bisa menemukan itu pada nama jalan, lembaran dan kepingan uang, monumen, tugu, nama bangunan, dan gambar-gambar di ruang kelas sekolah. Selain itu, jejak kepahlawanan hanya kita bisa ikuti jika memasuki tanggal 10 November setiap tahun. Setelah itu menguap, hilang, dan tak berbekas.
Pahlawan Imajinatif
Di antara anak-anak dan juga kaum muda kita, banyak yang mulai mengidap amnesia kepahlawanan. Banyak di antara mereka yang mulai sulit mengenal, menyukai apalagi menghayati semangat kepahlawanan yang lalu. Mereka berada dalam memori kekinian yang dipenuhi idola baru dengan bungkus yang lebih aduhai. Bagi mereka, tokoh-tokoh pahlawan produksi Marvel seperti Iron Man, Kapten Amerika, Thor, Spider-Man, X-Men, Hulk, Fantastic Four, dan banyak tokoh komik lainnya. Bahkan, beberapa tokoh imajinatif Marvel itu dikelompokkan sebagai Super Hero Avengers.