Darilaut – Indonesia masih tetap sebagai pemasok komoditas ikan tuna terbesar di dunia.
Dalam kurun waktu 2017-2021 Indonesia tak bergeser di peringkat satu produksi tuna global, kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Budi Sulistiyo, mengutip siaran pers KKP, awal Desember
Menurut Budi Indonesia merupakan salah satu kekuatan penting dalam perikanan tuna dunia. Perbandingan Indonesia dengan negara peringkat 2 terbesar di dunia juga hampir dua kali lipat.
Jepang misalnya, mencatat produksi 137.685 ton di tahun 2021. Pangsa pasar tuna juga masih terbuka seperti ke Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Perancis, Jerman, Kanada, Belanda, dan sejumlah negara lainnya.
Budi mengatakan total serapan pasar tuna dunia (termasuk neritik tuna) juga meningkat, misalnya pada 2018 USD15,64 miliar menjadi USD16,81 miliar di tahun 2022.
Untuk itu, kata Budi, masyarakat Indonesia harus merasakan berkah dari tuna, baik peningkatan kesejahteraan maupun angka konsumsi ikan tuna. Sehingga branding tuna Indonesia penting dilakukan secara konsisten dan kontinyu baik di pasar global maupun domestik.
Budi menjelaskan pada tahun 2017 produksi tuna (Thunnus, Tuna Sejati) mencapai 229.481 ton, lalu naik jadi 281.565 ton pada tahun 2018.