Darilaut – Sepanjang Januari hingga Mei 2020, data pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kejadian banjir sebanyak 532 kali. Banjir ini berdampak paling tinggi terhadap kerugian, baik korban jiwa dan kerusakan material.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, kejadian berupa banjir masih tinggi dibandingkan jenis bencana hidrometerologi lainnya, seperti tanah longsor dan angin puting beliung. Banjir biasanya dipicu oleh salah satunya intensitas hujan yang tinggi.
Total korban meninggal akibat banjir berjumlah 128 jiwa, luka-luka 119 dan hilang 7. BNPB mencatat jumlah pengungsi karena banjir lebih dari 2 juta warga.
Raditya mengatakan, total kerusakan rumah akibat banjir hingga akhir Mei ini mencapai ribuan. Kerusakan rumah dengan kategori rusak berat (RB) berjumlah 2.689 unit, rusak sedang (RS) 1.218 dan rusak ringan (RR) 4.094.
Kerusakan pada sektor publik sebagai berikut, fasilitas pendidikan 295 unit, peribadatan 369, kesehatan 25 dan perkantoran 46, sedangkan kerusakan infrastruktur vital berupa jembatan sejumlah 163 unit.
Sejak awal tahun hingga akhir Mei, fenomena hidrometeorologi mendominasi kejadian bencana. Hingga Minggu (31/5), BNPB mencatat lebih dari 1.300 bencana terjadi dengan korban meninggal dunia sebanyak 188 jiwa.
Berikut ini data bencana lainnya berdasarkan jumlah kejadian angin puting beliung 397 kali, tanah longsor 306, kebakaran hutan dan lahan 123, gelombang pasang/abrasi 15, gempa bumi 5, letusan gunung api 3 dan kekeringan 1. Data kejadian bencana yang total berjumlah 1.382 kejadian tersebut belum memperhitungkan data bencana nonalam, seperti pandemi Covid-19.
Sementara itu, korban meninggal akibat bencana tanah longsor berjumlah 51 jiwa, puting beliung 8 dan karhutla 1. Total kerusakan rumah akibat bencana hingga Mei 2020 dengan kategori RB berjumlah 4.051 unit, RS 2.596 dan RR 11.516.
Hingga akhir Mei ini masih terjadi kejadian yang dipicu oleh hujan intensitas tinggi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam menginformasikan Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB kejadian tanah longsor di Nagari Baringin, Kecamatan Palalembayan, Agam, Sumatera Barat. Kejadian yang tidak menimbulkan korban jiwa ini terjadi pada Sabtu (30/5), pukul 17.20 waktu setempat.
Longsor sempat menutup akses jalan sepanjang 25 meter. Ketinggian longsor 25 cm hingga 100 cm berhasil dibersihkan sehingga kendaraan dapat melewatinya.
Menyikapi kondisi di wilayah nusantara, masyarakat diimbau untuk selalu waspada. Meskipun jelang pergantian musim, pada pekan terakhir Mei masih ditemui beberapa kejadian banjir. Di sisi lain, potensi angin puting beliung juga perlu diwaspadai, yang biasanya terjadi pada saat pergantian musim.*
Komentar tentang post