Jakarta – Kontribusi maritim terhadap perekonomian Indonesia masih sangat kecil. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, kontribusi ini hanya 13,32%. Padahal, wilayah Indonesia sebagian besar laut.
“Kalau kita bicara mengenai apa yang kita hadapi, Indonesia hampir semuanya lautan, tetapi dari BPS mengatakan bahwa laut itu kontribusinya masih kecil sekali,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Menhub Budi mengharapkan generasi muda di Indonesia melakukan usaha-usaha untuk dapat menguasai sektor maritim. Orang-orang yang pesimis mengatakan kita tidak menguasai laut, tidak menguasai rumah sendiri.
“Tapi saya sedikit lebih optimis kita bukan tidak menguasai, tetapi belum menguasai. Usaha-usaha anda lah yang akan membuat dari tidak menjadi belum, dari belum menjadi sudah,” ujar Budi.
Karena itu, Menhub menyampaikan keinginannya untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia, guna mendukung Indonesia sebagai negara maritim. Hal ini disampaikan Menhub dalam acara Seminar Indonesia Maritime Outlook 2019 bertempat di Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI), Rabu (15/8).
Mengenai maritim, menurut Menhub Budi, akan relevan saat berbicara tentang sumberdaya manusia (SDM). Karena bisa bicara tentang outlook, di mana tema tentang membangun kesiapan SDM untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim.
“Ini satu tema yang baik, kita juga memotret diri kita bahwa satu hal yang harus ditingkatkan,” ujar Budi.
Untuk mendukung peningkatan kualitas, Kementerian Perhubungan melakukan reformasi pada fungsi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yaitu dengan memberikan kesempatan anak muda untuk berkesempatan ikut andil dalam fungsi-fungsi yang ada. Harapannya, dengan keikutsertaan anak-anak muda dapat menjadi pembaharuan dan penyegaran dalam organisasi maritim.
Kementerian Perhubungan melakukan reformasi fungsi-fungsi di Ditjen Perhubungan Laut, memberikan kesempatan yang muda-muda untuk berprestasi, memberikan kesempatan orang-orang yang diluar untuk ikut andil.
Menhub Budi menyampaikan bahwa Pelabuhan Patimban yang sedang dalam proses pembangunan merupakan kesempatan yang baik bagi para generasi muda untuk berkarir. Pelabuhan Patimban ditargetkan menjadi outlet ekspor dan impor yang akan meningkatkan volume bongkar muat di Indonesia menjadi dua kali lipat dari jumlah 7 juta TEUs menjadi 15 juta TEUs. Ini target yang sangat menantang.
“Dalam waktu dekat, kita akan ground breaking Pelabuhan Patimban dengan kapasitas yang sama dengan Pelabuhan Tanjung Priok,” ujarnya.
Hadir dalam acara ini, Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Ekonomi dan Investasi Transportasi Prof Wihana Kirana Jaya serta Jimmy Gani CEO Institut Pengembangan Manajemen Indonesia.*
Sumber: dephub.go.id
Komentar tentang post