Menurut Agus kebutuhan aspal Indonesia sebanyak 1,2 juta ton per tahun yang dihasilkan dari 22% aspal minyak produksi Pertamina, 1,74% Aspal Buton dan kekurangannya sebesar 77,39% dari Impor.
Sumber daya aspal Buton sangat besar, yaitu sebesar 792,5 juta ton dan cadangannya sebesar 182,62 juta ton.
Namun, kata Miswanto, saat ini produksi aspal Buton masih sangat rendah yaitu hanya 43.128 ton pertahun.
Miswanto berharap dengan adanya larangan impor aspal dari pemerintah, maka produksi aspal Buton dapat meningkat, mengingat sumber daya tersebut sangat melimpah.
Kepala Pusat Riset Teknologi Pertambangan Anggoro Tri Mursito, mengatakan, logam tanah Jarang saat ini juga sangat dibutuhkan untuk pembangunan industri energi seperti industri baterai, elektronik dan sebagainya.
Indonesia memiliki sumber daya mineral yang melimpah seperti emas, tembaga, platina, nikel, timah, batubara, dan migas, yang memiliki nilai mencapai ribuan triliun rupiah. Sumber daya tersebut saat ini menjadi komoditas ekspor andalan Indonesia.
Presiden Joko Widodo Melalui Kementerian Sekretariat Negara secara tegas menyatakan akan menghentikan impor aspal, pada Selasa 22 September 2022. Hal tersebut dikarenakan potensi aspal yang ada di Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara dinilai sangat besar namun kegiatan produksinya tidak berjalan.
Komentar tentang post