Darilaut – Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Dr. Pung Nugroho Saksono, mengatakan, KKP berkomitmen memperkuat pengawasan pulau-pulau terluar Indonesia untuk mengantisipasi aktivitas ilegal oleh kapal ikan asing.
Untuk memperkuat pengawasan tersebut dan memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-79 RI, KKP hadir di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kami hadir di salah satu pulau terluar beranda Indonesia selatan untuk berkomitmen dan mengoptimalkan seluruh kemampuan pengawasan, berupa armada kapal pengawas dan satelit pengintai dari aksi pencurian sumber daya alam Indonesia,” ujar Ipunk, Senin (19/8).
Ipunk menjelaskan, salah satu isu yang perlu diperhatikan di Kabupaten Sabu Raijua adalah nelayan pelintas batas.
Letak geografi Sabu Raijua yang berdekatan dengan negara Australia menjadi magnet untuk kegiatan illegal lintas negara.
Menurut Ipunk, beberapa bulan lalu mendapati dua unit kapal ikan yang diduga melakukan penyelundupan manusia (people smuggling), serta melakukan pelanggaran penangkapan ikan lintas negara tanpa dilengkapi dokumen perikanan di NTT.
Untuk itu, kata Ipunk, KKP hadir untuk melakukan pengawasan agar hal-hal tersebut tidak terulang kembali.