Darilaut – Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki berbagai jenis dan potensi kekayaan sumber daya mineral yang sangat besar.
Peneliti dari Pusat Riset Teknologi Pertambangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Triswan Suseno, mengatakan, berdasarkan dinamika kondisi global saat ini, mineral kritis adalah mineral masa depan. Mineral ini sangat dibutuhkan mengikuti perkembangan teknologi yang ada untuk energi yang bersih, kendaraan bermotor listrik, termasuk untuk material maju yang tergantung pada mineral kritis.
Triswan mencontohkan titanium. Mineral titanium merupakan salah satu kategori material kritis. Di Amerika dan Kanada, titanium ini menjadi salah satu dari 50 mineral kritis.
“Titanium dimanfaatkan oleh teknologi penerbangan atau teknologi maju. Bahan baku titanium dimanfaatkan oleh industri pesawat terbang,” kata Triswan, dalam Forum Pertemuan Ilmiah Riset dan Inovasi, yang diselenggarakan Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) – BRIN, Selasa (20/12).
Ketersediaan titanium terbatas dan tidak semua negara memiliki teknologi untuk mengekstrak titanium. Titanium dikategorikan material kritis juga berdasarkan pemanfaatannya.
Triswan menjelaskan bahwa kondisi di Indonesia, pengelompokan mineral berdasarkan beberapa hal material menjadi penting dan kritis.
Komentar tentang post