Dengan penanaman bibit pohon ini, KPU menyadari logistik pemilu berbahan baku kertas dapat memberikan dampak signifikan untuk pelestarian.
Ada semacam iktiar untuk reboisasi dan dalam rangka pemulihan kembali “sebagai bentuk kepedulian pada pelestarian lingkungan,” kata Hasyim.
Menurut Hasyim, kebutuhan tersebut, berupa kertas sebanyak 65.998.000 kg dikonversi dengan penanaman sebanyak 5.709.898 bibit pohon.
Dalam hitungan setiap bibit pohon akan menggantikan nantinya 11,6 kg kertas. Berdasarkan hitungan tersebut, kata Hasyim, apabila dihitung jumlah bibit pohon sebanyak 5.709.898 bila dikalikan dengan 11,6 kg setara dengan 66.234.816 kg atau 66.234 ton.
“Jumlah tersebut hamper sebanding dengan kertas yang digunakan pada pemilu 2024,” ujarnya.
Penanaman pohon secara serantak oleh anggota KPPS baru kali ini digelar KPU. Hal ini sebagai upaya KPU untuk bahan keras yang dibuat dari pohon-pohon yang diproduksi menjadi kertas.

Hingga Kamis, lebih dari 99 persen surat suara untuk keperluan pemilu 2024 sudah selesai dilakukan sortir dan telah selesai pelipatan.
Selanjutnya, tinggal menunggu waktu untuk packing dan dimasukkan dalam kotak suara.
Pada awal Februari dan paling lambat H-1 semua kotak suara yang berisi alat-alat yang dibutuhkan untuk pemungutan dan penghitungan suara pada Rabu 14 Februari sudah tiba di Tempat Pemungutan Suara (TPS) masing-masing.