Darilaut – Nelayan di Indonesia memiliki kearifan lokal dalam membaca cuaca. Namun kearifan lokal nelayan ini sudah banyak yang berubah.
Menurut Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto, nelayan selama ini telah mempunyai kearifan lokal dalam membaca cuaca, namun karena adanya perubahan iklim dan cuaca Ekstrim, kearifan lokal ini sudah banyak berubah dari kebiasaannya.
Untuk itu, informasi BMKG semestinya bisa dimanfaatkan oleh semua sektor terutama sektor kelautan di Jawa Tengah.
Di tengah pandemi Covid-19, dengan menerapkan Protokol Kesehatan yang ketat BMKG menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati. Tema kegiatan ini “Mewujudkan Nelayan dengan Hasil Tangkapan meningkat dan aman berbasis Informasi Cuaca”.
Masyarakat di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati sebagian besar berprofesi sebagai Nelayan. Baik nelayan tangkap maupun nelayan tambak.
Nelayan di wilayah ini bekerja di kapal berbobot besar dengan wilayah jelajah sampai ke Seluruh Nusantara.
Hal ini dapat dilihat jika kita berkunjung ke Pelabuhan Bajomulyo Pati. Kapal-kapal besar sandar dan berjejer di pelabuhan Bajomulyo.
Begitupula dengan ramainya aktivitas tempat pelelangan Ikan di Bajomulyo saat kapal-kapal datang dan membongkar muatan hasil tangkapan ikan.
Komentar tentang post