Darilaut – Kapal oil tanker MT Seaborne Petro mengalami kerusakan mesin (mati mesin) di Tanjung Berakit, Kepulauan Riau. Kapal ini sedang dalam pelayaran menuju Pelabuhan Arjuna, Cirebon, Jawa Barat.
Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas II Tanjung Uban memberikan pertolongan dan pengamanan kapal tanker berbendera Indonesia yang mati mesin. Patroli Keamanan dan Keselamatan Maritim Direktorat Jenderal Perhubungan Laut – Kementerian Perhubungan mengirimkan kapal patroli KN Rantos P210.
Kepala Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban, Capt Handry Sulfian mengatakan kapal MT Seaborne Petro berangkat dari Pelabuhan Belawan dan mengalami insiden mati mesin di wilayah Perairan Tanjung Berakit.
“Kami mengirimkan kapal patroli KN Rantos P210 untuk melakukan pertolongan dan pengamanan,” kata Handry, Kamis (27/5).
Menurut Handry, semula pihaknya menerima informasi terkait adanya kapal yang berlabuh jangkar di sekitar wilayah Tanjung Berakit. Kemudian diketahui kapal tersebut melakukan lego jangkar karena mengalami kendala pada mesin induk.
Kapal Patroli KN Rantos P210 tiba di lokasi hari Rabu (26/5) pukul 16.00 WIB. Terdapat 1 (satu) unit kapal sedang melakukan lego jangkar 8 mil dari bibir pantai Tanjung Berakit.
Komandan Patroli KN Rantos – P210, Gundhi Wibowo melaporkan data dan kondisi kapal tersebut melalui komunikasi radio VHF di chanel 16 dan 71.
MT Seaborne Petro merupakan kapal oil tanker berukuran GT 57.315 dengan jumlah anak buah kapal (ABK) sebanyak 31 orang termasuk nakhoda.
Petugas kapal Patroli KN Rantos memastikan ABK kapal MT Seaborne Petro dalam kondisi baik dan terus melakukan komunikasi dengan ABK kapal tersebut.
Setelah kerusakan mesin dapat diperbaiki, kapal tanker tersebut melanjutkan pelayaran ke Pulau Jawa.
Komentar tentang post