Darilaut – World Weather Attribution (WWA) mencatat perubahan iklim (climate change) telah meningkatkan akhir musim topan yang luar biasa di Filipina.
WWA atau Atribusi Cuaca Dunia, lembaga yang melibatkan ilmuwan di seluruh dunia untuk mengukur perubahan iklim dan kemungkinan peristiwa cuaca ekstrem, menyoroti perlunya ketahanan terhadap peristiwa topan (siklon tropis) berturut-turut di Filipina.
Musim topan 2024 di Filipina luar biasa, dengan enam topan mempengaruhi negara itu hanya dalam waktu 30 hari, beberapa di antaranya secara bersamaan aktif di wilayah tersebut.
Kelompok badai pada bulan November, yang belum pernah disaksikan sebelumnya di cekungan itu, mempengaruhi lebih dari 13 juta orang, menghancurkan kehidupan dan mata pencaharian serta memberikan tekanan besar pada sumber daya dan infrastruktur.
Pada Sabtu, 16 November 2024, Topan Super Man-Yi mendarat di Filipina dengan kecepatan angin maksimum 195 km per jam, mengakhiri bulan cuaca ekstrem yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Itu adalah badai ke-24 musim ini dan topan keenam yang melanda Filipina hanya dalam waktu 30 hari.
Biasanya, November hanya melihat tiga badai bernama di seluruh cekungan, dengan satu mencapai status topan super, berdasarkan rata-rata historis (NASA, 2024).