Jakarta – Setiap negara memiliki perbedaan dalam mengonsumsi udang. Karena itu, perlu dilakukan riset mengenai potensi jenis udang yang disukai masing-masing negara.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Rifky Effendi Hardijanto mengatakan, monodon (udang windu) banyak disukai pasar Eropa atau udang jerbung diminati negara Asia Timur, seperti Jepang.
“Masing-masing negara itu beda-beda senangnya. Ada yang senang monodon, ada yang senang vaname, ada yang seneng merguensis (udang jerbung),” kata Rifky.
Menurut Rifky, industri udang Indonesia perlu memperbaiki sistem logistik dari hulu ke hilir yang dapat membantu upaya pembebasan atau pengurangan tarif bea masuk produk perikanan Indonesia ke negara tujuan ekspor.
Optimalisasi juga dapat dilakukan pada industri pengolahan komoditi perikanan menjadi bahan makanan siap saji sesuai karakteristik millennial generation. Pengembangan ini membutuhkan dukungan permodalan dari perbankan.
“Kalau kita bisa menambah (nilai ekspor) USD1 miliar dalam 3 tahun ke depan, maka kita bisa membantu memperbaiki neraca perdagangan Indonesia,” ujar Rifky.*
Komentar tentang post