Pemasangan sensor ini digunakan pada AWS di 24 Stasiun meteorologi Maritim BMKG yang tersebar di Indonesia untuk mengukur ketinggian air di daerah sekitar pelabuhan.
Menurut Widada, dari lokasi pengamatan akan didapat data dan nilai yang secara otomatis dikirim ke BMKG server. Data ini akan diolah menjadi produk dalam bentuk grafik.
Dari sinilah, akan terlihat jenis gelombang, apakah gelombang pasang surut apa gelombang yang lain.
Grafik akan terlihat berbeda ketika menggambarkan gelombang pasang surut dengan gelombang tsunami. Karena gelombang tsunami akan terlihat lebih signifikan di bandingkan gelombang pasang surut biasa.
Syarat untuk memasang alat ini, yaitu harus bisa menentukan batas minimal yang dapat di deteksi oleh sensor dalam kondisi air yang tidak boleh kering.
Untuk pemasangan alat di Lampung dan Banten disiapkan setelah terjadinya tsunami di Banten yang diakibatkan oleh aktivitas gunung Krakatau. BMKG memiliki 26 alat sensor water level yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.*
Komentar tentang post