Darilaut – Direktur Jenderal Perhubungan Laut – Kementerian Perhubungan Arif Toha, mengatakan, dengan tarif angkutan laut yang semakin murah atau feasible (layak), akan meningkatkan keberhasilan pelayanan yang dicerminkan oleh disparitas harga semakin menurun.
Karena itu, pemerintah harus cermat dalam menentukan tarif ideal yang disesuaikan dengan keterjangkauan masyarakat. Termasuk dalam pengenaan tarif angkutan penumpang perintis di Indonesia.
Penetapan tinggi rendahnya tarif merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan subsidi pengoperasian angkutan laut.
Penentuan tarif yang terlalu kecil dapat mengakibatkan kerugian bagi negara karena biaya subsidi yang terlalu besar.
Namun tarif yang terlalu tinggi membuat masyarakat tidak dapat menggunakan jasa transportasi karena tingkat penghasilan yang masih rendah.
Dalam Focus Group Discussion (FGD) Tarif Angkutan Penumpang Perintis yang berlangsung secara daring, Kamis (17/11) Arif mengatakan transportasi memainkan kunci utama dalam pergerakan logistik sehingga strategi penetapan tarif (pricing strategy) menjadi isu penting dalam sistem transportasi laut dan logistik.
Apalagi dengan adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi karena 30-40 persen biaya operasional kapal adalah BBM.
Tarif merupakan salah satu pertimbangan penting bagi konsumen dalam memutuskan pembelian jasa transportasi, selain pertimbangan kinerja operasi transportasi dan kualitas pelayanan, kata Arif.
Komentar tentang post