Darilaut – Banjir melanda Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, serta Kabupaten Kepulauan Sula dan Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, pada Rabu (3/12).
Banjir di Pohuwato dipicu hujan intensitas tinggi. Curah hujan menyebabkan Sungai Bulangita dan saluran drainase meluap, berdampak pada dua desa di Kecamatan Marisa, yaitu Desa Bulangita dan Desa Teratai.
Banjir ini berdampak pada sekitar 79 kepala keluarga (278 jiwa). Kerusakan material tercatat pada sekitar 72 unit rumah dan satu fasilitas pendidikan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pohuwato segera melakukan asesmen di lokasi untuk menilai situasi dan merencanakan langkah tanggap darurat.
Penanganan bencana melibatkan BPBD Kabupaten Pohuwato bersama unsur TNI/Polri dan TAGANA.
Hingga 3 Desember, air masih menggenangi rumah warga dengan ketinggian antara 20 hingga 60 cm.
Potensi banjir dapat meluas ke Desa Palopo akibat saluran pembuang yang tertutup sedimentasi, yang perlu segera ditangani agar dampak tidak bertambah.
Sementara itu, banjir juga melanda Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, pada Rabu, (3/12).
Wilayah terdampak di Desa Bega, Kecamatan Sulabesi Tengah, mengalami kerusakan berat pada jembatan utama akibat hujan tinggi dan peningkatan arus sungai. Struktur jembatan patah total, pondasi longsor, sehingga akses antar desa putus total.




