Darilaut – Upaya pencarian dan pertolongan masih terus dilakukan oleh tim gabungan di Gunung Marapi, Provinsi Sumatera Barat. Hingga Selasa (5/12) malam, pukul 22.28 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat pendaki yang sudah dikonfirmasi meninggal dunia 15 orang.
Dari 15 orang yang mendaki, sepuluh di antaranya sudah dapat teridentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification atau Tim DVI. Sementara 5 jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi di RSUD dr. Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan, dengan adanya penambahan korban tersebut, maka jumlah pendaki yang masih belum bisa dievakuasi sebanyak 8 orang.
Gunung api Marapi meletus pada Minggu (3/12) dan sudah mengalami erupsi sebanyak 46 kali. Erupsi terakhir tercatat melalui seismograf pada Selasa (5/12) pagi, dengan amplitudo maksimum 25.1 mm dan durasi 80 detik. Gunung api dengan ketinggian 2.891 mdpl tersebut masih berstatus waspada atau level II.
BPBD Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar bersama tim gabungan terus memonitor perkembangan erupsi Gunung Marapi di lokasi guna melakukan tindakan cepat dalam penanganan evakuasi warga apabila kembali terjadi aktivitas vulkanik yang lebih besar.
Masyarakat di sekitar Gunung Marapi diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun pada jarak kurang dari 3 km dari puncak.