Gorontalo – Sepanjang 2019, ekspor komoditi tuna dari Provinsi Gorontalo mengalami kenaikan 4,6 kali lipat dibanding bulan April 2018. “Ekspor ini berupa komoditi loin tuna segar,” kata Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai KPPBC TMP Gorontalo Stephanus Sugiantoro, Senin (15/4).
Menurut Stephanus, berdasarkan dokumen, volume dan nilai, ekspor tuna mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Negara tujuan ekspor tahun 2019 ke Jepang dan Singapura.
Dari data Bea dan Cukai Gorontalo, ekspor tuna Gorontalo selama 12 bulan pada 2018 dengan nilai Rp 411.599.000 dan 146.254.01 USD atau 23.451,28 kilo gram. Negara tujuan ekspor pada 2018 ke Singapura, Malaysia dan Jepang.
Pada 2019, ekspor loin tuna segar telah mencapai Rp 2.607.993.000. Pada bulan Januari, ekspor tuna ini dengan nilai Rp 480.798.000, Februari Rp 832.554.000 dan Maret Rp 978.780.000. Hingga pertengahan April ini ekspor tuna telah mencapai Rp 315.861.000.
Stephanus mengatakan, jumlah eksportir tuna di tahun 2019 juga mengalami kenaikan. Ekspor tuna ini dimuat melalui kargo pesawat udara.*
Komentar tentang post