Darilaut – Pertumbuhan awan di banyak wilayah udara di Indonesia telah melindungi dari gempuran gelombang panas.
Ini berbeda dengan sejumlah negara daratan di Asia seperti India, Bangladesh, Myanmar dan Thailand dilanda gelombang panas (heatwave). Begitu pula beberapa wilayah di Eropa, Afrika dan Brasil dan Meksiko.
Profesor Riset bidang Meteorologi, Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Eddy Hermawan, mengatakan, Indonesia hampir setiap hari ada awan.
Mengapa ada awan? “Karena memang kawasan kita, kan, unik ya, dua pertiganya laut dan sepertiganya daratan, dengan lima pulau besar dan 17.548 pulau,” di mana masing-masing pulau menghasilkan konveksi lokal dan konveksi regional sehingga menghasilkan awan, “Alhasil kawasan kita Indonesia ini relatif aman dari bahaya gelombang panas,” ujar Eddy, Senin (6/5).
Gelombang panas adalah suatu kondisi di mana keadaan suhu rata-rata melebihi batas ambang normal selama lebih dari 30 hingga 40 tahun.
Menurut Eddy, bilamana suhu pada kawasan tertentu selama dekade lebih dari 30 tahun suhunya berkisar 27 hingga 28 derajat celsius, tetapi pada saat itu melonjak dengan deviasi di atas lima menjadi 33 hingga 34 derajat Celsius, serta permanen selama empat hingga lima hari, dapat didefinisikan sebagai gelombang panas.