Jakarta – Hasil pemutakhiran data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa Banten yang terjadi pada pukul 19.03 WIB itu berkekuatan 6,9 SR (sebelumnya 7,4 SR). Lokasi gempa di 7,32’ Lintang Selatan dan 104,75’ Bujur Timur.
Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi – Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM), penyebab gempabumi ini berasosiasi dengan aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
Gempa yang terjadi Jumat (2/8) pukul 19:03:21 WIB paling dekat dengan wilayah pesisir selatan Banten, Jawa Barat dan Lampung. Umumnya di wilayah ini disusun batuan sedimen berumur Kuarter.
Batuan berumur Kuarter serta batuan berumur Tersier yang telah mengalami pelapukan bersifat urai, lepas, belum kompak dapat bersifat memperkuat efek guncangan gempa bumi.
Guncangan gempa bumi terasa dengan intensitas III-IV MMI di Pandeglang dan pesisir selatan Lampung, II-III MMI di Jakarta, Bandung, Depok hingga Yogyakarta.
Pos pengamatan gunungapi Anak Krakatau di Pasauran di sekitar pantai Carita dilaporkan tidak ada kerusakan, dan gempa bumi terasa pada skala II-III MMI. Penduduk sekitar mengungsi ke arah bukit/menjauhi pantai. Hingga tanggapan ini dibuat, belum ada informasi korban jiwa dan kerusakan yang diakibatkan gempa bumi ini.





Komentar tentang post