Saat banjir terjadi, ketinggian muka air setinggi 30 hingga 80 cm merendam 267 rumah warga. Tidak ada kerusakan berat akibat banjir tersebut.
BPBD Kabupaten Gorontalo merespons kejadian ini dengan menerjunkan personel tim reaksi cepat (TRC) untuk penanganan darurat. Personel disiagakan untuk melakukan pemantauan maupun pendataan. TRC juga bersiaga apabila ada warga yang harus dievakuasi ke tempat yang aman.
Di Kabupaten Buru, banjir mengakibakan satu jembatan penghubung antar dua desa rusak berat. BPBD dan dinas terkait di Kabupaten Buru telah melakukan pengecekan kerusakan dan mengupayakan perbaikan darurat. Peristiwa banjir terjadi pada Kamis sore (16/9), sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
Hujan dengan intensitas tinggi memicu meluapnya debit air Sungai Waegeren serta arus sungai yang deras. Berdasarkan kaji cepat, BPBD Kabupaten Buru merekomendasikan untuk melakukan normalisasi sungai ini.
Banjir dengan ketinggian muka air mencapai 70 cm itu melanda lima desa yang tersebar di dua kecamatan, yaitu di Kecamatan Fena Leisela dan Lolong Guba.
Kelima desa tersebut antara lain Desa Waelana Lana, Persiapan Silewa dan Wamana Baru di Kecamatan Fena Leisela, serta Desa Waegeren dan Wabolen di Kecamatan Lolongguba.
BPBD melaporkan sebanyak 237 KK mengungsi ke tempat aman, seperti balai kantor desa Wamana dan musola setempat. Petugas BPBD membantu warga mengungsi dengan perahu karet menuju titik aman. Di samping berdampak pada warga, banjir juga merendam 364 unit rumah, pipa saluran air rusak dan merendam 6 kendaraan warga. Pihaknya masih melakukan pemutakhiran data di lapangan.
Komentar tentang post