Jakarta – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melakukan observasi dan pengujian terhadap alat keselamatan pelayaran pada KM Santika Nusantara yang terbakar di Perairan Masalembo, Jawa Timur pada 22 Agustus 2019 lalu. Pengujian ini dilakukan Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran (BTKP) bekerjasama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Kepala BTKP Binari Sinurat mengatakan, kegiatan observasi dan pengujian terhadap alat keselamatan pelayaran ini sesuai dengan tugas fungsi BTKP selaku Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang berwenang untuk melakukan penilaian, pengujian, standarisasi serta sertifikasi alat-alat dan bahan-bahan keselamatan pelayaran.
“Kegiatan observasi dan pengujian ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah alat keselamatan pelayaran yang berada di atas kapal KM Santika Nusantara tersebut dapat berfungsi dengan baik pada saat keadaan darurat ketika terjadi kebakaran melalui pengujian dengan alat-alat yang dimiliki oleh BTKP,” kata Binari.
Observasi dan pengujian terhadap alat keselamatan pelayaran dilaksanakan pada tanggal 10 sampai 11 September di Floating Dock Pelabuhan Gresik. Bangkai KM Santika Nusantara disandarkan setelah beberapa hari sebelumnya dilakukan penarikan dari perairan Masalembo ke Pelabuhan Gresik.
Adapun alat keselamatan yang masih bisa dilakukan pengujian dan pengetesan di antaranya Inflatable Life Boat, EPIRB, CO2 System, dan Sekoci Penolong. Alat keselamatan lainnya, termasuk radio komunikasi, GMDSS, serta alat pemadam kebakaran sudah dalam kondisi hangus terbakar sehingga tidak dapat dilakukan observasi lebih lanjut.
Menurut Binari, hasil observasi dan pengujian alat keselamatan pelayaran yang dilakukan oleh BTKP selanjutnya akan dilakukan sinkronisasi dengan KNKT.
“Kami berharap hasilnya dapat membantu KNKT dalam hal pengumpulan data dan informasi pendukung bagi KNKT untuk keperluan investigasi kecelakaan kapal guna perbaikan dan peningkatan keselamatan transportasi laut Indonesia di masa yang akan datang,” ujarnya.
BTKP saat ini tengah mengupayakan berbagai pembenahan terhadap alat keselamatan pelayaran. Khususnya yang sudah terpasang di atas kapal untuk dilakukan perbaikan dan pemeliharaan melalui Service Station yang disertifikasi oleh BTKP dengan terlebih dahulu melakukan pengujian dan sertifikasi alat keselamatan pelayaran.*
Komentar tentang post