Darilaut – Selama bulan Januari 2021, bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Manado, Sulawesi Utara, mengakibatkan 9 warga meninggal dunia dan 1 dinyatakan hilang.
Banjir dan longsor terjadi dua kali. Banjir Sabtu (16/1) dengan tinggi air maksimal 3 meter dan banjir Jumat (22/1) tinggi air 4 meter.
Pada Sabtu (16/1) banjir dan tanah longsor terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil. Banjir ini dengan tinggi muka air sekitar 50 sampai 300 sentimeter.
Data pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 6 warga Manado, meninggal dunia karena banjir dan tanah longsor, serta 500 jiwa mengungsi.
Banjir dan longsor kembali melanda Kota Manado, pada Jumat (22/1). Peristiwa ini mengakibatkan 3 warga meninggal dunia dan 1 hilang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado mencatat hujan dengan intensitas tinggi memicu debit air di daerah aliran sungai (DAS) Sawangan dan Tondano meluap.
Kerugian material, BPBD memantau rumah warga terendam dan beberapa titik longsor. Tinggi genangan banjir sekitar 50 hingga 400 cm. BPBD masih melakukan kaji cepat di lapangan.
Kondisi setelah bencana, listrik di Sebagian besar wilayah masih padam dan jaringan telepon seluler tidak stabil untuk operator tertentu.
Komentar tentang post