Darilaut – Jumlah korban tewas akibat banjir di Provinsi Henan, China tengah, yang awalnya dilaporkan sebanyak 99 menjadi 302 orang.
Melansir Bloomberg Selasa (3/8), lebih dari 290 orang meninggal di ibukota provinsi Zhengzhou, sementara 47 orang hilang.
Menurut laporan resmi, China’s State Council akan melakukan investigasi setelah jumlah korban tewas akibat banjir di Provinsi Henan melonjak dari 99 menjadi 302, menurut laporan media resmi.
Kabinet memutuskan untuk melakukan “penilaian yang komprehensif dan objektif” berdasarkan respon bencana Henan, yang akan dipimpin oleh Kementerian Manajemen Darurat, dalam upaya untuk meningkatkan pencegahan dan bantuan bencana, menurut kantor berita resmi Xinhua.
Penyelidikan juga akan “menuntut siapa pun yang bertanggung jawab atas kelalaian tugas,” menurut laporan itu.
Mayoritas kematian terjadi di Zhengzhou, di mana 292 orang tewas setelah air deras menyebabkan tanah longsor, bangunan runtuh dan banjir ruang bawah tanah. Lima puluh orang hilang di seluruh provinsi, termasuk 47 di Zhengzhou.
Sebanyak 14 orang tenggelam dalam gerbong kereta bawah tanah yang terendam, sementara enam lainnya tewas di terowongan yang terendam air.
Kematian tersebut mendorong penduduk setempat untuk mempertanyakan apakah pemerintah kota telah gagal memperingatkan masyarakat, menutup transportasi terlebih dahulu dan memberikan upaya penyelamatan tepat waktu.
Komentar tentang post