Bisa jadi kejadian tersebut sebagai respons terhadap serangan yang mereka derita musim panas lalu dan terus diderita musim panas ini.
Kolaborator dari beberapa universitas pusat Biologi Kelautan, Oseanografi dan Ilmu Kelautan, bersama Gil telah menyelam dengan semua spesies cetacea di
Selat hingga larangan kegiatan. Termasuk menyelam dengan orca selama tujuh tahun.
Dalam perjalanan harian untuk mencari cetacea, Gil memverifikasi tahun lalu bahwa ada paus pembunuh dengan bekas luka. Paus pembunuh ini telah ditombak, kejadian ini terulang telah di musim panas ini.
Selain foto di permukaan, Gil menyimpan foto bawah air – dibuat dengan izin Ministry of Ecological Transition yang diambil oleh Rafael Fernández Caballero.
Melalui gambar tersebut ada paus pembunuh yang terluka. Video berdurasi lima menit direkam oleh kru sebuah perahu layar yang saat itu sedang diserang oleh cetacean ini. Para pelaut merespon dengan menggunakan kail perahu dengan cara yang sama agresifnya.
Paus pembunuh, yang beratnya bisa mencapai lima setengah ton, tidak menyerang kapal layar. Bila ini dilakukan, paus pembunuh dengan mudah menghancurkan kapal.
Menurut Gil, paus pembunuh ini sangat pintar. Mereka tidak menyerang. Jika mereka ingin membalikkan kapal, mereka akan melakukannya.
Komentar tentang post