Darilaut – Bibit siklon tropis 96S (Tropical Low 29U) yang berada di barat daya Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, berpengaruh pada potensi cuaca buruk di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku bagian selatan, dan Papua Selatan.
Menurut Direktorat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bibit siklon ini dengan kecepatan angin maksimum 25 knot dan tekanan udara 1004 hPa (hektopaskal) yang bergerak ke arah barat daya.
Selain itu, kata BMKG, bibit siklon ini juga menyebabkan peningkatan tinggi gelombang laut di sekitar pusat sirkulasi.
Sistem ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Laut Maluku hingga Maluku, dan Laut Timor.
Bibit siklon tropis 96S diprakirakan untuk menjadi siklon tropis dalam kategori tinggi dengan pergerakan ke arah barat daya.
Bibit siklon tropis yang terbentuk di Laut Arafura tersebut mulai mengarah ke Laut Timor, Jumat (11/4).
Saat ini, sistem berada di barat daya Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar atau di utara barat laut Darwin, Wilayah Utara (Northern Territory) Australia.
Analisis Pusat Peringatan Siklon Tropis Bersama – Joint Typhoon Warning Center (JTWC) menunjukkan lingkungan yang sedikit menguntungkan untuk pengembangan lebih lanjut, dengan geser angin timur sedang hingga tinggi 35 – 45 km per jam (20–25 knot). Adapun suhu permukaan laut hangat 29–30 °C.