Palembang – Indonesia tetap memiliki komitmen 20 juta hektare untuk kawasan konservasi laut. “Saya harapkan Indonesia punya komitmen 20 juta hektar wilayah konservasi laut,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat mengisi kuliah umum dalam rangkaian acara Rapat Koordinasi Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia (Himapikani) di Universitas Sriwijaya, Palembang, Senin (17/9).
Menteri Susi mengingatkan Indonesia akan menjadi tuan rumah acara Our Ocean Conference. Kegiatan ini akan berlangsung di Bali pada 29-30 Oktober mendatang. Acara ini mengundang delegasi dari 160 negara.
Susi mengatakan, komitmen Indonesia untuk mengurangi sampah di laut sejumlah 70 persen. Jangan sampai sampah di laut kita meningkat. “Karena kalau tidak, nanti 2030 akan lebih banyak sampah di laut atau sungai daripada ikannya,” ujar Susi.
Menteri Susi menaruh harapan besar kepada para mahasiswa yang hadir, untuk dapat melakukan pembangunan perairan sesuai kaidah keberlanjutan. Pembangunan yang baik harus sesuai dengan kaidah sustainability, yakni menjaga wilayah air itu tetap produktif. Para akademisi, seluruh stakeholder bahu membahu memastikan pembangunan maritim menuju pada poros maritim dunia yang kita harapkan terjadi pada 2045.
Menteri Susi juga mengingatkan tentang kemajuan digitalisasi dan persaingan global yang semakin ketat. Hal ini mengingat pertumbuhan jumlah penduduk yang drastis, namun tidak dibarengi lapangan kerja.
Susi mengatakan, smartphone dapat digunakan untuk riset, studi, membaca dan mencari tahu apa yang sebetulnya terjadi. Apa yang akan terjadi di dalam dunia bisnis, ekonomi, politik dan juga yang lainnya. Kalau tidak, kalian akan ketinggalan.
Mengubah birokrasi itu perlu waktu itu sangat lama. Tapi kalian dengan mempunyai smartphone di tangan digunakan dengan benar. “Jangan cuma chating-chating yang tidak jelas,” ujarnya.
Menteri Susi kembali menegaskan tentang pentingnya sinergi berbagai pihak. Di sinilah sinergi universitas, pemerintah, masyarakat sipil dan terutama generasi muda bergerak. Kita harus bersama mempersiapkan diri. Industri four zero (4.0) terus digalakkan.
Digitalisasi terus merambah ke semua lini. Karena itu, kita tidak boleh kalah oleh kemajuan zaman. Kita tidak boleh terkucil oleh globalisasi, harus beradaptasi.
“Kita harus memastikan bahwa sumber daya alam kita, kita miliki kedaulatannya dan kita menguasai pengelolaannya,” kata Susi.*
Komentar tentang post