Dwikorita mengharapkan keberadaan pusat Multi Hazard Early Warning System tersebut mampu memberikan informasi cepat dan akurat kepada masyarakat dan stakeholder terkait berbagai ancaman bencana alam yang mengintai masyarakat Indonesia. Mulai dari gempa bumi dan tsunami, cuaca ekstrem, hingga perubahan iklim.
“Informasi yang diterima ini nantinya oleh masyarakat menjadi acuan dalam melakukan mitigasi dan evakuasi sebelum bencana akan terjadi,” ujarnya.
“Dengan begitu dapat meminimalisir jumlah korban jiwa akibat gempa bumi dan tsunami.”