Darilaut – Bumi baru saja mengalami rekor suhu terpanas. Kumpulan data internasional yang digunakan oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) untuk pemantauan Keadaan Iklim Global mencatat rekor suhu terpanas pada bulan September.
Hal ini meneruskan serangkaian suhu permukaan daratan dan laut yang luar biasa dan merupakan sinyal buruk mengenai betapa cepatnya gas rumah kaca mengubah iklim kita.
Dalam siaran pers terbaru WMO (17/10) tahun 2023 menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat, dengan bulan Juni, Juli, Agustus, dan September semuanya memecahkan rekor suhu bulanan.
Menurut Layanan Perubahan Iklim Copernicus (C3S) Uni Eropa yang dilaksanakan oleh Pusat Prakiraan Cuaca Jangka Menengah Eropa, suhu permukaan rata-rata pada bulan September adalah 16,38°C.
Suhu ini 0,5°C lebih tinggi dari suhu terpanas sebelumnya pada bulan September tahun 2020, dan sekitar 1,75°C lebih hangat pada bulan September dibandingkan dengan suhu referensi pra-industri pada periode 1850-1900.
Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (The US National Oceanic and Atmospheric Administration) mengatakan ada kemungkinan 99% bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat.
September adalah bulan yang paling hangat dibandingkan bulan mana pun dalam 174 tahun pemeliharaan iklim NOAA. Bulan September 2023 lebih hangat dibandingkan rata-rata bulan Juli pada tahun 2001-2010.