Darilaut – Rekonstruksi sejarah tsunami penting dilakukan untuk mengantisipasi kejadian-kejadian serupa di masa mendatang.
Rekonstruksi sejarah tsunami berdasarkan data geologi adalah suatu kegiatan di mana para peneliti mencari dan menganalisis data yang berada di titik yang telah ditentukan berdasarkan data geologi, seperti fosil yang ada di wilayah tersebut.
Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Purna Sulastya Putra, mengatakan, dengan menganalisis usia fosil, para peneliti data memperkirakan kapan terjadinya tsunami sebelumnya.
”Data ini pula membantu kita mengetahui perulangan kejadian di titik-titik yang sudah diteliti, dan memprediksi kapan akan terjadi kejadian yang serupa,” kata Purna, dalam webinar Kebencanaan Geologi, Kamis (2/5).
Indonesia merupakan negara yang termasuk dalam daerah ring of fire, yakni daerah pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menjadikan wilayah yang terlewati jalur tersebut sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi. Sehingga, tidak jarang mengakibatkan bencana tsunami pula di beberapa wilayah.
Menurut Purna, rekonstruksi sejarah tsunami adalah hal yang penting. Dengan mempelajari sejarah kejadian tersebut, kita dapat memprediksi kapan kejadian akan berlangsung dan mengantisipasi dampak negatif yang akan terjadi, sehingga akan meminimalisir dampak dari kejadian tersebut.