Penyemaian awan, menurut Al Yazeedi, “dapat meningkatkan jumlah curah hujan sebesar 15 hingga 25 persen dan ini akan membantu mengisi ulang air tanah dan meningkatkan pasokan air tawar, yang pada gilirannya akan bermanfaat bagi pertanian lokal dan meningkatkan ketahanan pangan.”
Faktor kunci keberhasilan penyemaian awan adalah menemukan awan konvektif yang tepat dan mampu menahan hujan.
Sebuah pesawat khusus digunakan untuk menembakkan semburan garam ke awan-awan ini untuk meningkatkan curah hujan dan pada bulan April tahun ini. NCM juga telah menambahkan pesawat penyebar awan yang lebih canggih ke dalam armadanya.
Hemat Biaya
Tahun lalu, UEA melakukan 311 misi penyemaian awan dan mencatat sekitar 1.000 jam terbang.
Menurut Al Yazeedi, penyemaian awan jauh lebih murah dibandingkan desalinasi air laut. Satu meter kubik air yang dihasilkan melalui penyemaian awan hanya 1 fil dibandingkan dengan 60 fil yang dibutuhkan untuk desalinasi air dalam jumlah yang sama.
Al Yazeedi mengatakan penyemaian awan aman bagi manusia dan lingkungan. Bahan yang digunakan adalah campuran garam (natrium klorida, kalium klorida) yang dialirkan ke tengah awan untuk mengaktifkan proses kondensasi dan “membuat air berat jatuh ke tanah”.
“Wilayah awan sangat luas – kami hanya menggunakan antara 800 gram hingga satu kilo garam untuk area seluas sekitar 30 km kali 40 km dan ketinggian awan terkadang bisa mencapai 18 km dari dasar,” ujarnya.