Darilaut – Sejak Januari hingga 16 Mei 2020, Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamaanan Hasil Perikanan (SKIPM) Batam mencatat volume ekspor hasil perikanan Kota Batam mencapai nilai Rp 93,88 miliar. Untuk ekspor ikan mati sebanyak 2.329,64 ton, sedangkan yang hidup 340.131 ekor.
Dilansir Kkp.go.id, Kepala SKIPM Batam, Anak Agung Gede Eka Susila mengatakan, meskipun berada di tengah pendemi virus Corona, kegiatan ekspor produk perikanan dari Kota Batam ke beberapa negara tetap berjalan.
Menurut Agung, walaupun volume ekspor yang berjalan tersebut sedikit terkoreksi karena penurunan permintaan dan suplai barang dari daerah lokal lain di Indonesia. Pihaknya masih bersyukur bisa menjaga stabilitas gerak ekspor tersebut. Konsistensi ini diharapkan masih bisa terjaga dan kembali optimal setelah pandemi Covid-19 ini selesai.
Kasubsi Wasdalin Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Batam, Dwi Sulistiyono menjelaskan, sepanjang tahun 2019 lalu, frekuensi ekspor produk perikanan melalui wilayah kerja (Wilker) SKIPM Batam menyentuh angka 3.145 kali dengan total nilai ekspor sebesar Rp 379.666.749.326.
Komoditas produk perikanan yang diekspor, kelompok ikan konsumsi segar/beku menjadi yang tertinggi dengan volume sebesar 4.650.600 kg atau senilai Rp331.057.791.941. Disusul komoditas ikan konsumsi hidup dengan volume sebanyak 1.202.882 ekor dengan nilai ekonomis Rp 43.883.479.315.000.*
Komentar tentang post