Darilaut – Selain sesar Balantak, ada dugaan terdapat sesar lokal lainnya sebagai pemicu gempa Togean Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.
Sesar (patahan) Balantak memotong wilayah Banggai di Pulau Sulawesi, kemudian memanjang dari Timur ke Barat melewati Selat Togean di Teluk Tomini. Sementara patahan lokal dengan arah Selatan–Utara di Kepulauan Togean.
Gempa kuat pada Senin (26/7) terjadi 2 kali siang dan malam berkekuatan magnitudo (M) 5,9 dan M 6,5.
Berdasarkan peta aktivitas gempa bumi susulan, pusat gempa susulan berada di Selat Togean dan Teluk Uebone.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga Selasa (27/7) pukul 21.00 Wita, telah terjadi 41 kali gempa susulan.
Kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Bencana BMKG, Daryono, melalui akun Twitter, mengatakan, update gempa susulan (aftershocks) di Tojo Una-Una hingga malam ini (Selasa, 27/7) BMKG mencatat sebanyak 41 kali gempa.
Daryono sebelumnya juga menjelaskan sejarah gempa tektonik di jalur sesar Balantak. Menurut Daryono, jika memerhatikan peta toktonik ini tampak pusat gempa terletak pada jalur Sesar Balantak.
Sementara itu, hasil analisis stasiun Geofisika Palu, gempa berkekuatan M 6,5 di Kabupaten Tojo Una-Una, dapat pula disebabkan karena sesar lokal setempat.
Komentar tentang post