Darilaut – Dulu, hiu basking (basking shark) pernah dianggap sebagai monster laut. Spesies ini juga dikira hiu putih besar karena struktur tubuhnya yang mirip.
Hiu basking memiliki mulut dan tubuh yang besar.
Peneliti Basking Shark, Alexandra McInturf, pernah mendapat pertanyaan seperti ini: Bisakah hiu basking menelan manusia?
“Tidak, tenggorokan mereka terlalu kecil,” kata McInturf, seperti dikutip dari Phys.org (22/2).
Hiu basking memiliki mangsa yang jauh lebih kecil. Seperti paus, hiu basking menyaring plankton kecil untuk mengisi perutnya yang cukup besar.
Untuk mengidentifikasi hiu basking, sirip punggung yang besar merupakan kunci utama. Sirip punggung kedua yang lebih kecil terlihat.
Saat mereka makan, ekor atau bagian kepala muncul ke permukaan. Tidak seperti kebanyakan pola renang hiu yang langsung, hiu basking cenderung zigzag di permukaan laut.
Setelah tiga musim kerja lapangan di Irlandia untuk mempelajari hiu basking, McInturf hanya melihat mereka sekali, keluar dari air.
“Itu memberi tahu Anda bagaimana rasanya bekerja dengan hiu basking,” kata McInturf.
“Saya akan senang melihat mereka di dalam air lagi. Saya telah menghabiskan begitu banyak waktu untuk mencari mereka, dan mereka sangat sulit ditemukan.”
Sejauh ini, hiu basking lebih menyukai perairan subtropical dan temperate yang cenderung dingin.
Jenis ini juga kerap ditemukan diperairan pantai, kemungkinan terkait dengan kelimpahan sumber makanannya di daerah tersebut yang berupa hewan-hewan planktonik.
Peneliti hiu, Fahmi, mengatakan, penggunaan nama Indonesia spesies basking shark, selalu diupayakan menggunakan yang khas agar tidak tertukar dengan jenis yang lain.
Apabila disebutkan hanya hiu raksasa, dikhawatirkan akan rancu dengan jenis hiu berukuran besar lain seperti hiu paus (whale shark) dan megamouth shark.
Hiu basking masuk dalam Daftar Merah (Red List) IUCN (The International Union for Conservation of Nature). Berdasarkan kategori status konservasi IUCN, hiu basking termasuk spesies yang rentan (Vulnerable).
Status rentan ini diberikan untuk spesies yang sedang menghadapi risiko kepunahan di lautan (kehidupan dan alam liar) di masa yang akan datang.
Hiu basking memiliki ciri pada sirip dorsal pertama, besar, tinggi, tegak dan persegi. Kemudian sisip dada panjang dan agak lebar. Tidak ada tanda khusus.
Namun pada ekor, besar dengan cuping atas agak lebih kecil dari cuping bawah. Tidak ada tanda khusus pada sirip dada dan ekor.
Hiu basking memiliki Barcode Genetik pada daging (termasuk potongan sirip) dan dapat diidentifikasi melalui tes genetik. Informasi genetik untuk hiu berjemur tersedia di Genbank (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/Genbank/) atau FishBol (http://www.barcodeoflife.org).
Taksonomi Hiu Basking
Kingdom: Animalia
Sub Kingdom: Bilateria
Phylum: Chordata
Subphylum: Vertebrata
Class: Chondrichthyes
Subclass: Elasmobranchii
Ordo: Lamniformes – mackerel sharks
Family: Cetorhinidae Gill, 1862 – basking sharks
Genus: Cetorhinus Blainville, 1816
Species: Cetorhinus maximus (Gunnerus, 1765) – basking shark.
Komentar tentang post