Yoyo meneliti kelomang dari berbagai perairan pesisir di Indonesia sejak 1988. Terlibat dalam inventarisasi biota laut perairan Maluku Utara, Maluku Tenggara, Timor Timur, Kalimantan (Pulau Derawan dan sekitarnya), Bali dan Lombok dari Tahun 1993-1998.
Pernah pula meneliti kelomang di perairan Selat Malaka, Johor dan Singapura. Risetnya mengenai keanekaragaman jenis krustasea di perairan Lombok serta, penelitian kelomang dari Filipina masih berlanjut sejak 2004 hingga sekarang.
Yoyo menyelesaikan pendidikan S1 di IPB Jurusan Perikanan. Pilihannya berkarir sebagai peneliti LIPI mempertemukannya dengan senior sekaligus mentor risetnya saat itu, Dr Kasim Moosa.
Selanjutnya, Yoyo mengikuti Ekspedisi Snellius II pada Tahun 1984. Ekspedisi tersebut mengangkat 5 tema penelitian: geologi dan geofisika, terumbu karang, vetilasi lubuk laut dalam, sistem pelagis, dan dampak sungai terhadap lingkungan laut. Melalui ekspedisi ini banyak berkenalan dengan para taksonom senior dari berbagai belahan dunia.
Yoyo kemudian melanjutkan studi S2 dan S3 di Université Pierre & Marie Curie, Paris VI, Perancis melalui beasiswa Overseas Fellowship Program (OFP) yang dicetuskan oleh Presiden Indonesia ketiga BJ Habibie.
Paris menjadi tujuannya karena pada saat itu Natural Museum of Natural History Paris adalah salah satu pusat studi krustasea terbaik.
Komentar tentang post