Darilaut – Berkurangnya hasil tangkapan tuna jenis madidihang atau yellowfin tuna di Teluk Tomini membuat eksportir di Gorontalo mencari ikan hingga Buol, Donggala dan Palu, di Provinsi Sulawesi Tengah.
“Sejak pertengahan 2020 kami sudah kesulitan mendapatkan bahan baku ikan tuna,” kata staf Camar Laut Ewin Hunowu, Senin (23/8).
Camar Laut adalah perusahaan pengolahan produk laut yang selama ini memproduksi ekspor ikan tuna segar jenis madidihang atau tuna sirip kuning di Gorontalo.
Menurut Ewin, kesulitan pasokan ikan tuna dari nelayan Gorontalo yang menangkap ikan di Teluk Tomini ini sejak bulan Juni 2020 atau setelah bulan Ramadhan tahun lalu.
Untuk mendapatkan pasokan ikan tuna, Camar Laut mencari hasil tangkapan jenis tuna sirip kuning ke Buol dan Donggala.
Buol berada di Laut Sulawesi, perbatasan Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Tengah, sedangkan Donggala wilayah perairan laut berada di Selat Makassar.
Meski demikian, tidak banyak ikan tuna yang diperoleh dari kedua daerah tersebut.
Pemroses tuna segar di pelabuhan perikanan Tenda Kota Gorontalo, Rustam Pakaya, mengatakan sudah tidak berkegiatan secara penuh sejak tahun lalu. Tahun ini sejak Januari hingga Juli juga tidak mengolah ikan tuna segar untuk keperluan eskpor.
“Tidak ada ikan tuna, nelayan belum melaut,” kata Rustam.
Komentar tentang post