Minggu, Juni 15, 2025
Beri Dukungan
redaksi@darilaut.id
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pilkada
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pilkada
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita

Perubahan Iklim: Gejala Mengkhawatirkan Mencairnya Bongkahan Es di Kutub

redaksi
24 Agustus 2021
Kategori : Berita
0
Padang Lamun Indonesia Terluas di Asia Tenggara

Hamparan padang lamun. FOTO; DARILAUT.ID

Darilaut – Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim, Sarwono Kusumaatmadja, mengatakan dari sudut perkembangan perubahan iklim, terdapat gejala-gejala yang mengkhawatirkan.

Gejala akselerasi perubahan tersebut, kata Sarwono, berupa berbagai bencana yang tidak tipikal, seperti bencana kebakaran di California, Eropa serta Afrika Utara dan mencairnya bongkahan es di Kutub Utara dan Kutub Selatan yang dapat mencapai 2- 5 miliar ton/hari.

Menurut Sarwono, karbon biru merupakan sumber lingkungan karbon yang mengurangi emisi penyebab perubahan iklim, sebagai dari sumber keanekaragaman hayati Indonesia yang berada di ekosistem pesisir.

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar setelah kawasan pesisir terpanjang kedua Kanada harus berusaha keras memanfaatkan potensi jasa lingkungan penyerapan karbon yang ada di kawasan pesisir, kawasan mangrove, lahan basah dan padang lamun/lamun.

Ekosistem lahan basah di Indonesia khususnya laut dan pesisir memiliki kemampuan menyimpan karbon hingga empat kali lipat dibandingkan hutan tropis.

Jika ekosistem karbon biru seperti mangrove, lamun dan terumbu karang dijaga dengan baik, dampak baik tidak hanya untuk mengatasi tantangan perubahan iklim, tetapi juga memberikan nilai jasa lingkungan untuk masyarakat lokal.

Advertisement
Halaman 1 dari 4
12...4Selanjutnya
Tags: KLHKPerubahan IklimSarwono Kusumaatmadja
Bagikan2Tweet1KirimKirim
Previous Post

Lumba-Lumba Merah Muda

Next Post

Eksportir Gorontalo Cari Ikan Tuna Hingga Buol dan Donggala

Postingan Terkait

Pengumpulan Data Melalui Kapal Penting Untuk Kesehatan Laut, Cuaca dan Perubahan iklim

Pengumpulan Data Melalui Kapal Penting Untuk Kesehatan Laut, Cuaca dan Perubahan iklim

15 Juni 2025
Topan Wutip Mendarat di Semenanjung Leizhou Provinsi Guangdong

Topan Wutip Mendarat di Semenanjung Leizhou Provinsi Guangdong

14 Juni 2025

10 Ribu Kapal Akan Memperkuat Pengamatan Laut

Topan Wutip Akan Menerjang Semenanjung Leizhou Hari Ini

Topan Wutip Menyebabkan Ribuan Warga Dievakuasi, Kapal Penangkap Ikan Mencari Tempat Berlindung

Badai Tropis Parah Wutip Mendarat di Pesisir Barat Pulau Hainan

Wutip Meningkat Menjadi Badai Tropis Parah di Dekat Pulau Hainan Cina

Setelah Hampir Punah Ikan Tuna Pulih dan Bangkit Kembali

Next Post
Harga Cakalang Stabil di Bitung, Tuna Sirip Kuning Bervariasi

Eksportir Gorontalo Cari Ikan Tuna Hingga Buol dan Donggala

Komentar tentang post

TERBARU

Pengumpulan Data Melalui Kapal Penting Untuk Kesehatan Laut, Cuaca dan Perubahan iklim

Topan Wutip Mendarat di Semenanjung Leizhou Provinsi Guangdong

10 Ribu Kapal Akan Memperkuat Pengamatan Laut

Topan Wutip Akan Menerjang Semenanjung Leizhou Hari Ini

Topan Wutip Menyebabkan Ribuan Warga Dievakuasi, Kapal Penangkap Ikan Mencari Tempat Berlindung

Badai Tropis Parah Wutip Mendarat di Pesisir Barat Pulau Hainan

AmsiNews

REKOMENDASI

Data Iklim Dapat Diolah untuk Jadwal Tanam di Sektor Pertanian

Lautmu Masa Depanmu, Refleksi Konferensi Kelautan PBB 2022

Sebelum Topan Doksuri Mendarat Lebih Dari 416.000 Orang Dievakuasi di Fujian

Insiden di Laut Cina Selatan, Kapal Cina Mengusik Penjaga Pantai Filipina

Indikator Sosial Ekonomi Perlu Didorong untuk Monitoring Tuna

Lambung Dipenuhi Plastik, Paus Sperma Mati di Wakatobi

Kategori

  • Advertorial
  • Berita
  • Biota Eksotis
  • Bisnis dan Investasi
  • Cek Fakta
  • Eksplorasi
  • Hiu Paus
  • Ide & Inovasi
  • Iklim
  • Kajian
  • kategori
  • Kesehatan
  • Konservasi
  • Laporan Khusus
  • Orca
  • Pemilu & Pilkada
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Travel
  • Video

About

  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Trustworthy News Indicators
Dari Laut

darilaut.id

Menginformasikan berbagai perihal tentang laut, pesisir, ikan, kapal, berita terkini dan lain sebagainya.

redaksi@darilaut.id
+62 851 5636 1747

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu & Pilkada
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel
  • Iklim
  • Advertorial

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.