Darilaut – Emisi CO2 (karbon dioksida) yang berasal dari sektor bangunan dan konstruksi mengalami kenaikan.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena emisi CO2 dari sektor ini mencapai titik tertinggi. Emisi CO2 terkait energi operasional 2021 sektor ini naik 5 persen selama 2020 dan 2 persen di atas puncak pra-pandemi pada 2019.
Dalam siaran pers Unep.org (9/11) yang disampaikan dalam Konferensi Para Pihak (COP) ke-27 yang sedang berlangsung di Sharm el-Sheikh, Mesir, terdapat peningkatan dalam investasi efisiensi energi emisi CO2 sektor bangunan dan konstruksi berada titik tertinggi sepanjang masa, setelah pulih pandemi Covid-19.
Laporan terbaru Status Global 2022 menemukan sektor Bangunan dan Konstruksi menyumbang lebih dari 34 persen dari permintaan energi dan sekitar 37 persen dari energi dan emisi CO2 terkait proses tersebut pada tahun 2021.
Emisi CO2 terkait energi operasional sektor ini mencapai sepuluh gigaton setara CO2 – lima persen di atas tingkat tahun 2020 dan dua persen di atas puncak pra-pandemi pada tahun 2019.
Tahun 2021, permintaan energi operasional untuk pemanasan, pendinginan, penerangan, dan peralatan di gedung-gedung meningkat sekitar empat persen dari 2020 dan tiga persen dari 2019.
Menurut laporan Aliansi Global untuk Bangunan dan Konstruksi (GlobalABC), berarti kesenjangan antara kinerja iklim sektor ini dan jalur dekarbonisasi 2050 semakin lebar.
Komentar tentang post