Darilaut – Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) memfasilitasi pembangunan ladang angin atau pembangkit listrik tenaga angin di Vietnam.
Pembangkit 10 turbin dibangun perusahaan energi hijau yang berbasis di Singapura, The Blue Circle melalui pendanaan dari Seed Capital Assessment Facility UNEP.
Fasilitas ini membantu mendanai proyek energi terbarukan yang dipimpin sektor swasta di pasar perbatasan di Afrika dan Asia.
Menjulang di provinsi Binh Thuan tenggara Vietnam, ladang angin (wind farm) Dai Phaong salah satu bukti kerja sama internasional.
Menurut Badan Energi Internasional, dunia perlu menginvestasikan triliunan dolar setiap tahun dalam energi terbarukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pada tahun 2050, sebuah langkah yang dianggap penting untuk memperlambat perubahan iklim.
Mengingat keterbatasan fiskal mereka, banyak negara berkembang membutuhkan dukungan dari sektor swasta untuk membangun ladang angin, susunan surya, dan fasilitas energi bersih lainnya.
Di negara-negara seperti Vietnam, pengembang swasta sering menghadapi tantangan untuk mengamankan pendanaan untuk fase awal proyek, termasuk penelitian dan studi kelayakan.
Hal ini disebabkan oleh risiko tinggi, jadwal yang panjang, dan pengembalian yang tidak pasti yang sering dikaitkan dengan proyek energi hijau yang masih muda.