Darilaut – Siklon tropis Senyar yang mendarat di Aceh dan Sumatra Utara pada Rabu (26/11) tergolong tidak umum atau jarang terjadi di Selat Malaka.
Badai siklon (cyclonic storm) Senyar saat ini sudah berada di dekat Kota Medan, Sumatra Utara setelah mendarat di dekat Kota Langsa, Aceh.
Direktur Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani, menjelaskan, Indonesia memang berada dekat garis ekuator yang secara teori kurang mendukung terbentuknya atau dilintasi siklon tropis.
Meski begitu, Andri menyampaikan bahwa dalam lima tahun terakhir cukup banyak siklon tropis yang bergerak mendekati wilayah Indonesia dan memberikan dampak yang signfikan.
“Fenomena seperti Siklon Tropis Senyar tergolong tidak umum di wilayah perairan Selat Malaka, apalagi jika sampai melintasi daratan,” kata Andri.
”BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi dampak cuaca yang dapat muncul selama sistem ini bergerak di sekitar wilayah tersebut.”
Dengan adanya potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau seluruh stakeholders, khususnya pemerintah daerah dan masyarakat wilayah terdampak untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi dampak lanjutan, seperti bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir pesisir, tanah longsor, hingga pohon tumbang akibat angin kencang.




