Darilaut – Pusat Hidro-oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) menemukan bahaya keselamatan navigasi dan pelayaran di Selat Bangka. Setelah dilakukan survei ditemukan bangkai kapal yang ditumbuhi terumbu karang.
Tim survei tanggap menggunakan multibeam echosounderdan ditemukan adanya kerangka kapal pada kedalaman 7,5 meter di lokasi tersebut dengan ukuran Panjang 132 meter, lebar 15 meter dan telah ditumbuhi terumbu karang.
Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Dr Agung Prasetiawan mengatakan temuan ini berada di sekitar recommended track alur pelayaran Selat Bangka sehingga berpotensi membahayakan perlintasan pelayaran pada alur tersebut.
Terkait dengan hasil temuan tim survei, Pushidrosal segera menerbitkan pembaruan BPI minggu ke 34, tentang perubahan penggantian data lama yang semula 8,6 meter menjadi 7,5 meter bulan Agustus 2021. Sekaligus cell ENC pada wilayah perairan tersebut dan diterbitkan pada akhir Agustus 2021.
Setelah temuan kerangka kapal tersebut, ditindaklanjuti dengan investigasi oleh KRI Pollux dengan menggunakan peralatan Sidescan Sonar dan konfirmasi visual menggunakan Remotely Operated Vehicle (ROV).
“Hasil konfirmasi visual tersebut, ditemukan jejak huruf A dan G pada bagian buritan kerangka kapal, yang mengindikasikan bahwa kapal tersebut adalah MV Pagaruyung yang telah tenggelam pada bulan September tahun 2003,” kata Komandan Pushidrosal, Rabu (15/9) mengutip dari Pushidrosal.id.
Komentar tentang post