Temperatur air yang lebih tinggi yang terkait dengan gelombang panas laut dapat menyebabkan peristiwa cuaca ekstrem seperti badai tropis dan angin topan, dan mengganggu siklus air.
Selain itu, banjir, kekeringan dan kebakaran hutan di darat lebih mungkin terjadi.
Gelombang panas laut memiliki dampak sosial-ekonomi mendalam lainnya bagi masyarakat pesisir.
Akuakultur, misalnya, membutuhkan suhu air agar tetap cocok untuk spesies yang dibudidayakan, sementara perikanan bergantung pada spesies yang sering berpindah sebagai respons terhadap perubahan kondisi lingkungan.
Gelombang panas laut telah terbukti membunuh atau mengurangi produktivitas spesies yang penting secara ekonomi termasuk lobster dan kepiting salju di Atlantik barat laut dan kerang di Australia Barat. Gelombang panas laut juga dapat merugikan pariwisata daerah.
Gelombang panas laut telah dikaitkan dengan kematian massal invertebrata laut dan dapat memaksa spesies untuk mengubah perilaku dengan cara yang menempatkan satwa liar pada peningkatan risiko bahaya.
Seperti terjeratnya paus dalam alat tangkap. Perubahan kondisi juga dapat membantu penyebaran spesies asing yang invasif, yang dapat merusak jaring makanan laut.
Sumber: IUCN
Komentar tentang post