Darilaut – Gelombang panas terbesar yang pernah tercatat sering disebut ‘Blob’ karena menyerupai sebuah gumpalan.
Blob bisa dideskripsikan sebagai efek dari gelombang panas yang terjadi di dalam laut yaitu fenomena di mana suhu laut meningkat sebesar 3 – 6 derajat Celcius dengan radius sekitar 1.600 km.
Blob ini disebabkan oleh adanya massa air hangat di laut yang berkumpul di suatu titik dalam jumlah yang besar. Massa air yang bersuhu lebih hangat ini dianggap tidak biasa pada kondisi laut dan berperan pada pembentukan kondisi cuaca yang juga tidak biasa di Pantai Pasifik Amerika Utara.
Blob yang diketahui oleh para peneliti, terdapat di Samudera Pasifik dan lepas pantai Amerika Utara. Blob pertama kali ditemukan pada tahun 2013, lalu menyebar pada tahun 2014 musim semi tahun 2016.
Fenomena gelombang panas laut (GPL) mempengaruhi struktur ekosistem, dengan mendukung spesies tertentu dan menekan spesies yang lain.
Sebagai contoh, setelah gelombang panas laut tahun 2011 di Australia Barat, komunitas ikan memiliki sifat yang lebih “tropis” daripada sebelumnya dan hutan rumput laut yang luas menjadi rumput laut yang persisten.
Menurut para ilmuwan, penyebab fenomena tersebut berkaitan dengan gelombang panas laut ekstrem yang terjadi setelah beberapa dekade pemanasan laut.
Komentar tentang post