Jakarta – Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt Wisnu Handoko mengatakan, sektor maritim di Indonesia harus siap menghadapi revolusi Industri 4.0 agar tidak ketinggalan dengan negara lainnya. Caranya, dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Untuk itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan mendorong stakeholder maritim di Indonesia untuk siap menghadapinya.
“Pengembangan Vessel Trafic Service (VTS), pengembangan alat komunikasi pendukung industri logistik, serta cara menyikapi hoaks dalam program Tol Laut di era revolusi industri juga menjadi tantangan Indonesia dalam menghadapi revolusi industri 4.0,” kata Wisnu, dalam Seminar Nasional yang digelar oleh Politeknik Bumi Akpelni Semarang Jawa Tengah, Sabtu (24/8). Seminar ini dengan tema “Kesiapan dunia maritim dalam menghadapi revolusi industri 4.0“.
Menurut Wisnu, tantangan global dalam menghadapi revolusi 4.0 adalah bagaimana suatu kebijakan Pemerintah disiapkan dalam menghadapi dunia digitalisasi online. Ditjen Perhubungan Laut sudah mengembangkan dan menerapkan Inaportnet sistem dan Delivery Order Online, di 4 pelabuhan Utama yaitu Tanjung Priok, Belawan, Tanjung Perak, Makassar dan Pelabuhan Tanjung Emas.
Secara teknologi, kata Wisnu, ada kemungkinan di Indonesia akan ada kapal tanpa awak (drone), meski untuk beberapa tahun lagi dan secara bertahap, sehingga hal ini harus disikapi dengan bijak oleh dunia pendidikan tinggi.
Komentar tentang post