Darilaut – Gempa kuat yang menguncangkan Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, pada Jumat (15/1) mengakibatkan 84 orang meninggal dunia.
Data Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Senin (18/1) menyebutkan sebanyak 73 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 11 orang di Kabupaten Majene.
Terdapat 679 orang luka ringan, serta terdapat 253 orang mengalami luka berat, yaitu 189 orang luka berat di Kabupaten Mamuju dan 64 orang luka berat di Kabupaten Majene.
Pusdalops BNPB juga melaporkan sebanyak 4.421 orang mengungsi di Kabupaten Majene dan 15.014 orang mengungsi di Kabupaten Mamuju.
BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju serta Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI – Polri, Basarnas serta relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat terdampak.
Kondisi mutakhir saat ini jaringan listrik yang terdapat pada dua kabupaten terdampak telah berangsur normal.
Longsor di Bukit Meikarta
Salah satu dampak gempa M 6,2 pada Jumat (15/1) di Kabupaten Mamuju mengakibatkan timbulnya tanah longsor di Bukit Meikarta.
Kapolda Sulawesi Barat Irjen Eko Budi Sampurno mengatakan terdapat satu unit rumah yang terkena longsor dan hingga Senin (18/1) sore masih ada 3 korban yang belum ditemukan. Satu unit eskavator dikerahkan untuk membantu proses pencarian dan evakuasi korban.
“Ada satu rumah yang terkena longsor di Bukit Meikarta, Kabupaten Mamuju ini masih dalam rangka pencarian,” ujarnya dalam video conference pada Senin (18/1) sore langsung dari Posko Penanganan Darurat Gempa Bumi Sulawesi Barat di Kompleks kantor Gubernur Sulawesi Barat.
Dalam penanganan di lokasi longsor terus dilakukan upaya pencarian korban dengan melibatkan dari berbagai pihak, antara lain Basarnas, Brimob Sulawesi Selatan, Brimob Sulawesi Barat serta bantuan dari PMI Bone.
Poros Majene – Mamuju
Tim gabungan berhasil membuka kembali akses jalur darat yang menghubungkan Majene dan Mamuju yang sempat terputus atau tidak dapat dilewati kendaraan akibat material longsor Senin (18/1).
Longsoran terjadi di Dusun Belalang, Desa Onang Utara, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene. Jalan yang tertutup longsor ini berperan sentral sebagai jalur utama untuk aktivitas masyakarat maupun respons darurat kepada warga terdampak gempa.
Petugas Babinsa Kodim 1401/Majene Koramil 03 Sendana atas nama Sertu Dahlan segera mengoperasikan alat berat untuk pembersihan material longsoran berupa batu besar yang menutup jalan poros Majene – Mamuju.
Pada pukul 10.00 Wita, jalan poros Majene – Mamuju sudah dapat dilewati kendaraan dengan sistem buka tutup.
Sebelumnya jalur yang sama tertutup longsor setelah gempa M6,2 mengguncang pada Jumat lalu (15/1). Beberapa titik longsor terjadi sehingga menimbulkan kemacetan parah, baik dari sisi Majene maupun dari arah sebaliknya.
Distribusi Bantuan BNPB
BNPB terus melakukan pendistribusian bantuan logistik pascagempa M6,2 dalam beberapa tahap melalui perjalanan udara menggunakan helikopter.
BNPB mengirimkan bantuan tahap kedua terdiri dari 4 set tenda isolasi, 8 set tenda pengungsi, 22 paket lauk pauk, 9 paket makanan siap saji, 30 paket makanan tambahan gizi, 37.000 pcs masker kain dan 60 dus mie sagu.
Selanjutnya, bantuan tahap ketiga via Palu. Terdiri atas 4 set tenda isolasi, 16 box tenda pengungsi, 22 koli lauk pauk, 9 koli makanan siap saji, 30 koli makanan tambahan gizi, 37 koli masker dan 60 box mie sagu.
Kemudian bantuan tahap ketiga via Mamuju terdiri dari 4 set tenda isolasi, 30 koli genset, 5 koli lampu, 20 koli velbed, 20 koli lauk pauk, 30 koli makanan siap saji, 20 koli makanan tambahan gizi, 40 koli masker, 2 box antigen dan 20 koli mie sagu.
Selain itu, pendistribusian bantuan logistik juga telah dilakukan berupa 270 dus mie instan, 15 dus air mineral dan 5 bal selimut melalui perjalanan udara menggunakan helikopter ke Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene pada Minggu (17/1).
Adapun BNPB telah mendistribusikan 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA.
Gubernur Sulawesi Barat telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempabumi selama 14 hari yang terhitung dari tanggal 15 Januari 2021 sampai 28 Januari 2021 berdasarkan Surat Nomor 001/Darurat-68/5/2021.
Komentar tentang post