Darilaut – Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 7,1 mengguncang pulau-pulau di utara Sulawesi dan Maluku Utara, tepi Samudra pasifik, Rabu (18/1) siang.
Hasil analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, gempa tersebut diakibatkan oleh aktivitas penunjaman ganda Punggungan Talaud Mayu dengan jenis mekanismenya adalah sesar mendatar.
Gempa bumi terjadi pada pukul 13.06.14 WIB atau 14.06.14 WITA. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada koordinat 127.11°BT dan 2.80°LU.
Gempa berjarak sekitar 141 km tenggara kota Melonguane, ibu kota Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara), pada kedalaman 64 km.
Dampak gempa menurut BMKG skala intensitas Modified Mercalli Intensity (MMI) di daerah Kabupaten Kepulauan Talaud, Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Sitaro, Tidore III – IV dan Pulau Taliabu IV.
Kemudian, di Minahasa, Manado, Minahasa Utara, Bitung, Ternate, Sofifi, Halmahera Timur, Minahasa Tenggara, Minahasa Selatan, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Selatan, Tomohon, Bolaang Mongondow, Halmahera Barat, Halmahera Utara, Banggai Kepulauan, Halmahera Tengah III MMI dan Kota Gorontalo II MMI.
Menurut Pusat Vulkanologi lokasi pusat gempa bumi terletak dekat dengan daerah Kabupaten Kepulauan Talaud. Morfologi daerah Kabupaten Kepulauan Talaud berupa perbukitan pada bagian tengah pulau, lembah dan dataran pantai.
Komentar tentang post