Darilaut – Gunung api Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, mengalami 13 kali letusan pada Jumat (17/1). Letusan dengan tinggi 300-800 meter (m) dan warna asap kelabu, kata Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jumat.
Terhitung sejak Rabu (15/1) PVMBG telah meningkatkan status Gunung api lbu menjadi level IV (Awas).
Pengamatan visual PVMBG pada 17 Januari, gunung api tersebut terlihat jelas hingga tertutup kabut.
”Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 100-200 m di atas puncak kawah,” kata PVMBG.
Gunung api Ibu merupakan gunungapi tipe strato dan memiliki tinggi puncak 1.340 m di atas permukaan laut, pada koordinat 1° 29’ LU dan 127° 38′ BT.
Secara administratif gunung api ini masuk dalam wilayah Kecamatan Ibu Kabupaten Halmahera Barat.
Gunungapi Ibu diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berlokasi di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu.
PVMBG menjelaskan dalam sejarah aktivitas vulkaniknya, letusan Gunung Ibu tercatat sejak tahun 1911 dan mulai tahun 1998 muncul sumbat lava yang kemudian tumbuh menjadi kubah lava.
Seiring dengan pertumbuhan kubah lava, terjadi erupsi erupsi dengan intensitas lemah hingga sedang. Sejak tahun 2020 – 2023 frekuensi erupsinya semakin berkurang jumlahnya setiap hari, namun kolom letusan cenderung bertambah tinggi.