Darilaut – Gunung api Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, meletus pada Sabtu (16/11) pagi, pukul 03.49 WIT.
Tinggi kolom letusan teramati ± 700 meter di atas puncak atau 2025 m di atas permukaan laut.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mencatat kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut.
Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 80 detik, kata Pusat Vulkanologi.
Pusat Vulkanologi merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Ibu, pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Jika terjadi hujan abu, Pusat Vulkanologi mengatakan, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Menurut Pusat Vulkanologi seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah.
Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung api Ibu di Gam Ici untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Ibu.