Darilaut – Ketebalan vegetasi mangrove memegang peranan penting untuk ketersediaan air tanah di pulau-pulau kecil. Salah satu contoh di Pulau Ambon Provinsi Maluku.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi hutan mangrove dapat mempertahankan kualitas air minum dan mencegah intrusi air laut. Intrusi ini terjadi jika perembesan air laut ke dalam lapisan tanah sehingga terjadi percampuran air laut dengan air tanah.
Penelitian dilakukan Cahya Damayanti, Rian Amukti (dari Pusat Penelitian Laut Dalam, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ambon) dan Suyadi (dari Pusat Penelitian Biologi – LIPI, Bogor).
Luas Pulau Ambon yang hanya 775 km persegi memiliki kepadatan penduduk 647 orang/km, dengan kepadatan penduduk tertinggi di sekitar Teluk Ambon (Kota Ambon). Jumlah penduduk terus meningkat hingga 3,43 persen. Jumlah penduduk pada 2017 sebanyak 411.617 jiwa (Ohello, 2010; BPS Kota Ambon, 2019).
Sebagian besar masyarakat di Ambon menggunakan air sumur untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Sebagian masyarakat lainnya memanfaatkan air sungai karena air sumur terasa asin atau payau.
Masalahnya adalah debit air sungai pada musim kemarau kecil dan pada musim hujan air menjadi keruh akan membuat air Kondisi hutan mangrove di Teluk Ambon juga sudah masuk ke dalam kategori rusak dan luasnya semakin berkurang.
Komentar tentang post